Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Tuesday, April 14, 2015

LAUT ITU WARISAN



“Setiap kali bila Az melihat mereka bermain di pantai, dengan badan berbau air laut, hati kecil Az cepat-cepat berdoa, biarlah dewasa nanti bukan lagi bermain bersama ombak, bukan lagi bermain bersama ikan, ketam, sotong dan udang di laut. Biar mereka tinggalkan pantai ini, pergi ke kota untuk kehidupan yang lebih sempurna!“

Ada kata-kata keras membantah yang ingin kulontarkan, tapi tidak pernah terkeluar. Kata-kata itu tersekat seumpama cebisan tulang ikan yang dimamah, tersengkang di kerongkong dan dada ini. Itulah aku, membiar sahaja kepedihan itu terpendam segalanya dalam diam.

“Abang, Az sudah puas menelan bilah-bilah sengsara ini. Abang fikir, masih terhimpunkan lagi kesabaran di hati Az?”
 
 
Upenyu

No comments:

Post a Comment