Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Sunday, May 10, 2009

Bila esok itu tiba

Pasti bila esok yang kau tunggu tiba
tidak akan lagi kau dengar bisikan
puisi-puisi rindu seperti selalu
cuma bait-bait bisu tanpa rasa
memendam bersemadi tenang
tenggelam dalam laut kesal

Rindu kembali pulang ke ruang sepi
senyap dalam aroma luka menyiat rasa
duka telah siap ku sorok dalam diam
genggam terurai lewat musim berbunga
janji yang tak pernah ukir dengan kata
hanya berbisik pada redup bebola matamu
yang tak bening mengisyaratkan cinta

Esok, puisi-puisi ku tak lagi menjenguk
kerana pagar-pagar benci telah kau dirikan
dengan jemu dan putus asa penantian
jadi senjata membunuh rindu yang datang
darah mengalirkan tanpa hujung
lusa jangan lagi kau berbicara cinta


- Shah Alam



Pic by http://namakuananda.files.wordpress.com/2008/01/ombak.jpg

No comments:

Post a Comment