Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Saturday, October 3, 2009

Puisi "Bisik Angin Teluk Bidara" tersiar di Berita Harian hari ini 3/10/2009



Sewaktu berada di KLIA menunggu penerbangan ke Kota Kinabalu, sempat saya membelek akhbar Berita Harian yang saya beli dalam perjalanan ke KLIA tadi. Belek punya belek, bila sampai ke ruangan sastera, saya lihat puisi saya bertajuk "Bisik Angin Teluk Bidara" telah tersiar. Tak sangka cepat puisi tu keluar kerana saya hantar pada 1/10/2009 yang lalu, itu pun atas desakan salah sorang kawan yang bersungguh minta saya hantar ke Berita Harian. Terima kasih,



Itu saja khabar dari Kota Kinabalu. Moga ada berita manis untuk hari esok.






Upenyu


Cititel Hotel, Kota Kinabalu



No comments:

Post a Comment