Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu
Sunday, February 20, 2011
Cerpen Kontot: Rajuk
Balai Berlepas, Lapangan Terbang Kota Kinabalu, 18 Februari, 2011, 8.30 malam.
Bye
Salam bang, kenapa tak cakap nak balik malam ni, tidak boleh jumpa abang malam ni kat airport..
No comments:
Post a Comment