Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Wednesday, November 4, 2009

D Sayap Kupu-Kupu Terbang





Rindu pada bebola matamu
adalah bagai teritip
memaku di dinding waktuku
indah yang menghiris
menjadi saksi bahawa
kau memang pernah ada

Berbalut kenangan usang
di sayap kupu-kupu terbang
sisa indah tentang kelmarin
telah puas kukunyah
dalam seribu kepayahan
berpiring dendam berbekas

Di tanah rindumu itu
pernah kuhadirkan salam
menyapakan kelu
dalam bisu menggamit
bayang-bayang suram

Teruslah kau
berpuisi apa saja
tentang rindu dan gelisah
angin tetap jua enggan
membawamu kepadaku


- Kundasang

1 comment:

  1. bukan angin enggan membawamu kesana!

    dia hanyalah kupu2 malam
    mencari rezeki yg x tahu mana puncanya

    (titiek puspa)

    ada yang benci dirinya
    ada yang butuh dirinya
    ada pula yang berlutut mencintainya
    ada pula yang kejam yang menyiksa dirinya

    kini hidup wanita sikupu2 malam
    berkerja bertaruh seluruh jiwa raga
    bibir senyum kata halus merayu memanja
    kepada setiap mereka yang datang

    ......????

    ReplyDelete