Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu
Wednesday, August 19, 2009
Cinta di garisan terlarang
Kekasih, berhentilah
usah lagi kita teruskan
melintasi garisan itu
ada hukum yang terbentang
jelas terpampang menghalang kita
Kekasih, berhentilah
Usah lagi kita tertipu
tiada syurga firdausi menanti di situ
hanya ada kerikil tajam dan kejam
bagai jerangkap menanti kita
Kekasih, berhentilah
Usah lagi kita dengarkan
Bisikan indah syahdu dusta
diwajahkan neraka umpama syurga
menjemput kita untuk diperdaya
Kekasih, berhentilah
usah lagi kita bermimpi
tentang sungai madu jernih mengalir
kerana yang ada menunggu
hanya limpahan noda kotor dan jijik
Kekasih, berhentilah
usah lagi kita hanyut
dengan buaian mimpi palsu
syurga itu hanya ilusi
bila terjaga sesalan menjelma
Kekasih, berhentilah
usah kita teruskan
perjalanan ini sia-sia
kita undurkan langkah
kembali kepada fitrah
kerana di antara kita
jelas terbentang
garisan merah yang terlarang
- Teluk Bidara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kekasih, beri aku kekuatan untuk berhenti.
ReplyDeleteSalam Ramadhan juga,
ReplyDeletesemoga kita berjaya dunia dan akhirat.
The reality of fasting "use Ramadan to kick smoking habit..."
(^_^) have a lovely day!