Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Friday, November 13, 2009

Sesudah Samudera Menghempas



Kita bagaikan anak-anak ketam
yang menganyamkan mimpi
pada suci hamparan pasir pantai
meninggalkan jejak seguris indah
buat santapan ombak membadai

Kita jadi dua insan terasyik
leka berpegangan tangan
menunggu angin
datang menyapa harapan
pun waktu sedetik terlewat
cinta dan rindu kaku tertambat
pada teritip di batu karang

Mimpi berbicara di takbir duka
kita saling berbahasa bisu
seusai samudera datang menghempas
pantai kita pun kembali sepi
ada retak di relung kalbu kasih
dan mimpi kita pun terlerai


- Teluk Bidara
Image by Upenyu

No comments:

Post a Comment