Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Thursday, May 21, 2009

Berbisik pada 15 tahun cinta


Di atas pelamin usang
masih ada tersimpan kasih
walau cuma sehangat bara
cinta sepasang pengantin tua
bersanding tersipu malu
melewati lompong waktu tersisa

Malam pertama kembali indah
bagai resah sang perawan
dalam pudar bibir senyuman
lalu bersama diulang cerita
tentang indah malam ini
satu waktu dulu

Lalu diukir rindu pada awan berarak
terima kasih waktu berlalu
masih teduh laut kasih
berlayar dalam kehangatan cinta
dengan janji sumpah keramat

Badai yang sentiasa menjenguk
telah terusir dengan sabar
di dada, telah berbenting setia
cinta pastikan abadi
dalam pohon setiap sujud doa


- Teluk Bidara


Picture by
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtVIxlzmBMD18xlELrAmCeGpgncnQePnKtKEh5cEp9TzLpmkVSYLoO1gbRWfy7TNh79LZRb2Vry77v3Y0BYDVZ3IOoPpHAnkNzc-ns_uxy-NalE6yCIw2qOBsi8bpg9kvmvtTUqBG7Dy-8/s1600-h/mawidanekin3du0.jpg

No comments:

Post a Comment