Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Saturday, May 16, 2009

Waktu yang terlupakan

Waktu akulah terlena
sedar yang terpeluk alpa
membiar dia tertinggal
dalam sunyi yang rebah
lambai tak terpandang
rasa pun menyurut.

Waktu pantai beralun ombak
kupu-kupu hitam hinggap
antara kelopak kembang
memangku rindunya
menyubur gersang
resah tidak bertamu
dia terkalih arah.

Waktu kata tak lagi terisi
helai rindu terkait sembilu
janji jatuh di helaian rumput
terpijak kaki-kaki telanjang
angin membawa pergi.

Waktu terhampar di kerikil
ada luka yang tergaris
kita pun saling mengusir
dalam redha tanpa rela
cinta berlalu pergi.







Picture by
http://rafique8.blog.friendster.com/files/menong2.jpg

No comments:

Post a Comment