Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Thursday, October 1, 2009

Salam Kesedihan Indonesia


Salam Kesedihan Indonesia


"PADANG: Ketika keadaan di Sumatera Barat masih kelam kabut berikutan gempa bumi kelmarin yang setakat ini mengorbankan 770 orang, manakala 294 mangsa cedera, Indonesia dikejutkan dengan satu lagi gegaran di kawasan Jambi di selatan bandar ini, pagi semalam.

Setakat ini, tiada laporan mengenai kematian akibat gegaran susulan berukuran 6.6 skala Richter pada jam 9.53 pagi itu yang turut dirasai di beberapa kawasan di Semenanjung Malaysia, termasuk Selangor, Negeri Sembilan, Melaka dan Johor...."
Berita Harian Online



Salam kesedihan buat Indonesia kerana pun kami turut merasakan. Moga sabar dan tabah menghadapi dugaan dan cubaan dari Maha Pencipta.


Mungkin benar seperti kata Ebit G Ade, "Mungkin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan Bersahabat dengan kita Coba kita bertanya pada Rumput yang bergoyang"



Berita Kepada Kawan
Artist: Ebiet G. Ade

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih ...

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

No comments:

Post a Comment