Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Thursday, October 15, 2009

Puisi ku tidak lagi terbaca di hatimu

Puisi ku tidak lagi terbaca di hatimu
Karya : Upenyu

Mungkin saja bila esok tiba
puisiku tak lagi menjenguk
jendela hatimu
kerana rasa itu telah
kau hanyutkan jauh
pada deras sungai jemu

Tiap patah-patah kataku
tidak lagi seindah kicauan burung
mengalunkan mimpi waktu lenamu
kini ia jadi igauan siangku
bagai hirisan kaca
yang membekas dalam diam

Saat ku jejaki tanahmu
tidak kau ku temui tersipu
hanya lalang hijau yang subur
menutup setiap lorong mimpiku
lalu aku tidak lagi melangkah

Maafkan aku untuk ke seribu kalinya
bila pagar-pagar benci telah kau dirikan
dengan jemu dan putus asa penantian
rindu itu kau bunuh dengan rela
bila aku kehilangan keberanian
untuk bersamamu berbicara cinta

Masih berbicara lagikah cinta
bila puisi-puisiku
tidak lagi terbaca di hatimu


- Kundasang

7 comments:

  1. nice pak penyu...
    terharu membacanya..
    jarang ada puisi seperti ini digarap oleh pak penyu... penuh luahan batin yang amat sempurna...

    sendu pula

    ReplyDelete
  2. Adreena,

    Puisi cinta seorang lelaki 40 an yang hemmmm...

    ReplyDelete
  3. Great! sesuwai utk majalah PEREMPUAN tungguuuuuuuu...
    wish u all the best!
    (^_^)

    ReplyDelete
  4. cinta didalam hati!
    walau x kubaca lagi puisi2mu
    cinta dan kasihku masih satu

    bibirku terkunci
    lidah kelu...
    bagaimana hendakku berbicara
    melihat mataku yang bening
    sudah membuatkan aq tewas

    jangan kau dengar suara2 halus berbisik
    jangan kamu putus asa berkarya
    kerna aq sentiasa disini membaca
    tanpa jemu mataku berkedip..

    ReplyDelete
  5. mebaca sajakmu membuat aku ikut sayu, teringat pada cinta yang hilang entah ke mana.

    ReplyDelete