Angin laut yang terus berbisik di Teluk Bidara ini adalah bicara tentang kehidupanku. Di sinilah sewaktu kecil, aku lelah bermain-main mengejar ombak dan anak-anak ketam yang sedang berlarian di pasir pantai. Di sini jugalah, aku akan terus berbicara tanpa jemu tentang laut, ikan, sotong, udang, si camar, terumbu karang, ombak badai, gelombang laut, sang helang berdada merah dan tentang segunung harapan di hatiku. Di pantai Teluk Bidara inilah angin dari Laut China Selatan akan terus berbisik tanpa henti. - Upenyu

Wednesday, May 27, 2009

Ketika kau gores lagi gitar sepimu

Telah kudengar seperti selalu
kau gores lagi gitar sepimu
membawa alunan mesra merayu
menyelinap lalu ruang rasaku

Alunan rindu mu hembus bayu
lembut syahdu melambai pilu
ada getar terasa sembilu
mencucuk menikam kamar sepiku

Kau kusapa lewat selaksa puisi
namun kau tak pernah peduli
tika kau gores lagi gitar sepi mu
aku ingin terus berdendang lagu



- Teluk Bidara



Picture by
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQwbkhFecC-jMFJxbyYRSFXOwiUTnDJP80kRf_3dK2s6EGesVqjw839ZXZH1nlyJiv12wQmdT7t63XeH53R5Ks6er0pgPSeUwxZcuJaVMZmSOOcXwhJCXyZ-nP4fIU6z4dVJ61gRKfGRg/s1600-h/Carla+Bruni+dan+Gitar.jpg

3 comments:

  1. wah abang produktif sekali, posting tiap hari yaa...ini tentang seseorang yang senang bermain gitar atau ada makna tersembunyi dibaliknya ?

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Hahahaha!!!

    Tidak tahu kenapa sanur, ilham itu, asyik-asyik datang. kalau dibiarkan sahaja, sudah tentu satu kerugian yang amat.

    Puisi ini sebenarnya tentang seorang gadis yang sering menghantar kepada saya puisi-puisi tentang cinta,rindu, sepi dan kelukaan. Bagusnya ( atau malangnya) saya ini sudah kahwin, jadi layannya gitu-gitu aje, jangan tidak.

    Terima kasih kerana sudi membaca.

    ReplyDelete